Definisi
Suatu
keadaan yang disebabkan oleh gigitan ular berbisa
Penyebab
Secara
garis besar ular berbisa dapat dikelompokan dalam 3 kelompok : colubridae
(mangroce cat snake, boiga dendrophilia, dan lain-lain) elapidae (king cobra,
blue coral snake. Sumatran spitting cobra, dan lain-lain) viperidae (borneo
green pit viper, Sumatran pit viper, dan lain-lain).
Gambaran
klinis
-
Umumnya gigitan ular tidak beracun. Misalnya
ular air dan hanya memerlukan tata laksana sederhana. Namun bila jenis ular
tidak diketahui, maka sebaiknya dilakukan upaya pencegahan dengan serum anti
bias ular polivalen.
-
Kemungkinan ini dicurigai bila ada riwayat
digigit ular.
-
Penderita mungkin :
·
Tampak kebiruan
·
Pingsan
·
Lumpuh
·
Sesak nafas
Efek
yang ditimbulkan akibat gigitan ular dapat dibagi tiga:
1.
Efek local
Beberapa spesies seperti coral snakes, krait akan memberikan
efek yang agak sulit di deteksi dan hanya bersifat minor tetapi beberapa
spesies, gigitannya dapat menghasilkan efek yang cukup besar seperti: bengkak,
melepuh, perdarahan, memar sampai dengan nekrosis. Yang mesti diwaspadai adalah
terjadinya syok hipovolemik sekunder yang diakibatkan oleh berpindahnya cairan
vaskuler ke jaringan akibat efek sistemik bias ular tersebut.
2.
Efek sistemik
Gigtan ular ini akan menghasilkan efek yang non spesifik
seperti: nyeri kepala, mual dan muntah,nyeri perut, diare sampai pasien menjadi
kolaps. Gejala yang ditemukan seperti ini sebagai tanda bahaya bagi petugas
kesehatan untuk member pertolongan segera.
3.
Efek sistemik spesifik
Efek sistemik spesifik dapat dibagikan berdasarkan :
·
Koagulopati
Beberapa spesies ular
dapat menyebabkan terjadinya koagulopati. Tanda tanda klinis yang dapat
ditemukan adalah keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan.
Venipuncture dari gusi dan bila berkembang akan menimbulkan hematuria,
hekatomesis, melena dana batuk darah
·
Neurotoksik
Gigtan ular ini dapat
menyebabkan terjadinya flaccid paralysis. Ini biasanya berbahaya bila terjadi
paralisis pada pernafasan. Biasanya tanda tanda yang pertama kali dijumpai
adalah pada saraf cranial seperti ptosis, oftalmoplegia progresif bila tidak
mendapat anti venom akan terjadi kelemahan anggota tubuh dan paralisis
pernafasan. Biasanya full paralysis akan memakan waktu kurang lebih 12 jam,
pada beberapa kasus biasanya menjadi lebih cepat. 3 jam setelah gigitan.
·
Miotoksisitas
Miotoksisitas hanya akan
ditemukan bila seseorang diserang atau digigit oleh ular laut. Ular yang berada
didaratan biasanya tidak ada yang menyebabkan terjadinya miotoksisitas berat.
Gejala dan tanda tanda adalah: nyeri otot. Tenderness, mioglobinuria dan
berpotensi untuk terjadinya gagal ginjal. Hiperkalemia dan kardiotoksisitas.
Diagnosis
Adanya
riwayat gigitan disertai gejala/tanda gigtan ular berbisa baik berupa efek
local (tempat gigtan)maupun efek sistemik dan efek sistemik spesifik
Penatalaksanaan
Pertolongan
pertama pada gigitan ular:
-
Bila yang digigit anggota badan, gunakan tali
putar silang disebelah atas luka. Putar tali sedemikian kencang sampai denyut
nadi di ujung anggota hamper tidak teraba. Ikatan dikendorkan tiap 15 menit
selama 1 menit.
-
Jika gigtan terjadi dalam waktu kurang dari
setengah jam, buatlah sayatan silang ditempat gigtan sampai darah keluar dan
sedotlah dengan alat penyedot, jangan sekali-kali dengan mulut.
-
Bila tersedia, suntikkan serum anti bias ular (
SABU) polivalen I.V dan disekitar luka.
-
ATS dan penisilin procain 900.000 IU dapat
dipertimbangkan sebagai profilaksis.
-
Bila timbul gejala umum seperti syok, lumpuh dan
sesak nafas, penderita harus segera rujuk ke rumah sakit.
Pedoman Pengobatan
Dasar di puskesmas 2007